1. Pendahuluan
Pemeriksaan
kebuntingan ternak adalah suatu metode yang digunakan untuk mengetahui bunting atau
tidaknya hewan ternak setelah di Inseminasi Buatan atau kawin alam seawal mungkin, dengan kemampuan menentukan umur kebuntingan fetus. Pemeriksaan yang dilakukan dengan cara palpasi
perektal. Pemeriksaan kebuntingan yang
paling umum dilakukan adalah palpasi ovarium dan uterus. Kalau hasil
pemeriksaan ragu-ragu perlu dilakukan recek, beberapa minggu kemudian.
2. Tujuan
|
Tujuan palpasi
rektal adalah mendeteksi adanya pembesaran uterus yang bunting, memeriksa
adanya fetus, arteri uterina media serta kotiledon yang membesar. Plapasi
ovarium ditujukan untuk mengetahui adanya corpus luteum (CL).
SOP Pemeriksaan Kebuntingan ini dibuat untuk memudahkan dalam hal pelaksanaan
kegiatan pemeriksaan kebuntingan ternak yang rutin dilakukan, selain itu SOP
ini dapat dijadikan sebagai
acuan bagi petugas untuk melaksanakan kegiatan pemeriksaan kebuntingan ternak di lapangan.
Pemeriksaan kebuntingan dilakukan setelah 45 sd 60 hari setelah
inseminasi buatan dengan memperhatikan tanda-tanda sebagai berikut : Birahi berhenti, Abdomen
membesar, Kelenjar susu berkembang, berat
badan meningkat, Betina lebih
tenang dan lamban, Odema dan relaksasi vulva (akhir
kebuntingan) dan ada gerak fetus.
|
2. Ruang Lingkup
|
2.1 Teknik palpasi perektal
2.2 Tanda-tanda tidak bunting
2.3 Tanda-tandan kebuntingan muda
2.4 Tanda-tanda kebuntingan tua
2.5 Pelaporan kegiatan Pemeriksaan Kebuntingan
|
3. Penanggung
jawab
|
3.1 Kepala UPT Puskeswan dan Lab
|
4. Materials and
Equipment
|
4.1
Glove plastik panjang
4.2 Form pelayanan
4.3 Sabun
|
5. Prosedur
5.1
Teknik Palpasi Perektal
Þ
Sapi diamankan dengan restrain di kandang jepit,
menggunakan tali, atau cara pengamanan lain, untuk keamanan operator maupun
sapinya (Think safety first!).
Þ
Operator menggunakan sarung tangan plastik panjang,
dilumasi secukupnya dengan menggunakan sabun mandi atau pelumas lainnya (kuku
operator harus sudah dipepat pendek & dihaluskan).
Þ Masukkan tangan yang sudah diberi
pelumas dalam bentuk kerucut, digerakkan berputar ke kiri-kanan pada saat
melewati lubang anus (sphinkter ani).
Þ
Pemasukkan tangan melewati sphinkter ani membutuhkan
sedikit dorongan fisik ke arah depan.
Þ
Sampai di rektum tunggu sampai tidak ada kontraksi,
rektum dalam keadaan relaksasi, dikeluarkan faeses yang ada secara
pelan-pelan.
Þ
Bila ada kontraksi cukup kuat, sampai punggung sapi
melengkung ke dorsal, upayakan untuk memijit tulang belakang hewan untuk
mengurangi kontraksi rektum.
Þ
Palpasi dimulai dari serviks, kemudian ke depan ke
kornu uteri kanan dan kiri.
Þ
Palpasi dilakukan mulai dari lantai ruang pelvis.
Þ
Langkah-langkah pemeriksaan per rektum:
Þ
Cari servik pada lantai ruang pelvis.
Þ
Telusuri uterus dan kornu uteri.
5.2
Tanda-tanda uterus
tidakbunting
Þ
Pada betina tua besar terkadang perlu retraksi uterus
ke ruang pelvis.
Þ
Kornu uteri kanan-kiri kosong, relatif simetris.
Þ
Lumen uterus teraba tanpa isi.
Þ
Dinding uterus tebal.
Þ
Kedua kornu bisa teraba seluruhnya dan melengkung ke
bawah dan ke belakang.
Þ
Jangan keliru dengan uterus sapi pasca beranak yang
belum involusi sepenuhnya.
5.3
Tanda-tanda
Kebuntinganmuda
Þ
Asimetri kornu uteri kanan dan kiri.
Þ
Penipisan dinding uterus.
Þ
Akumulasi cairan dalam uterus (kantong amnion).
Þ
Bentuk kornu uteri menjadi menggembung (salah satu
kornunya).
Þ
Teraba kotiledon > 5 minggu.
Þ
Rabaan fetus yang mengapung (ballotement) dalam
kornu uteri yang menggembung > 3,5 bulan.
Þ
Rasakan penggelinciran
selaput amnion.
Þ
Korpus luteum kebuntingan (gravidatum) à teraba sesisi (ipsilateral) kornu uteri
yang bunting.
Þ
Kotiledon/karunkula muncul setelah
kebuntingan lewat 75 hari.
5.4
Tanda-tanda
kebuntingan tua
Bunting 5 bulan
Þ Uterus makin masuk ke depan, bawah,
pada sapi besar (> 500 kg) tangan tidak sampai keseluruhan uterus, hanya
punggung uterus saja.
Þ Serviks tertarik, bentuk memipih.
Þ Plasentoma semakin jelas teraba
Þ Fremitus jelas teraba a. uterina
media (kanan dan kiri)
Bunting 6 bulan
Þ
Uterus membesar, punggung uterus mudah diraba.
Þ
Serviks tak lagi tertarik.
Þ
Plasentoma semakin jelas teraba
Þ
Fremitus jelas teraba a. uterina media (kanan
dan kiri).
Bunting 7 bulan
Þ
Uterus membesar, punggung uterus mudah diraba, garis
datar dengan serviks.
Þ
Punggung fetus mudah diraba.
Þ
Plasentoma semakin jelas teraba
Þ
Fremitus jelas teraba a. uterina media (kanan
dan kiri).
Bunting 8 bulan
Þ
Fetus sudah mendekat dan kaki serta moncong mengarah ke
ruang pelvis.
Þ
Fremitus jelas teraba a. uterina media (kanan
dan kiri).
Þ
Plasentoma/kotiledon teraba jelas.
Bunting 9 bulan
Þ
Fetus sudah masuk ruang pelvis, kepala dan kaki
depannya tepat di depan serviks.
Þ
Plasentoma jelas teraba (diameter 5 cm)
Þ
Fremitus jelas teraba a. uterina media (kanan
dan kiri).
5.5
Pelaporan
kegiatan IB
- Petugas mencatat pelayan Pemeriksaan
Kebuntingan yang dilakukan
- Petugas menyerahkan laporan
kepada petugas administrasi untuk di ketik dan di arsipkan
|
6. Pelaporan
|
6.1
Laporan Pemeriksaan
Kebuntingan Ternak
|
7. Referensi
|
|
RAPIH (Responsif, Akuntable, Profesional, Integritas dan Harmonis)
Kamis, 03 September 2015
SOP PEMERIKSAAN KEBUNTINGAN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar