Kamis, 03 September 2015

sop inseminasi buatan



1.  Pendahuluan
Inseminasi Buatan (IB) adalah salah satu bentuk bioteknologi dalam bidang reproduksi ternak yang memungkinkan manusia mengawinkan ternak betina yang dimilikinya tanpa perlu seekor pejantan utuh. Inseminasi atau deposisi semen ke dalam saluran reproduksi ternak betina merupakan salah satu langkah dalam kegiatan inseminasi buatan. Inseminasi/ deposisi semen harus dilaksanakan pada saat yang tepat, yaitu pada saat ternak betina sedang dalam puncak berahi.  Inseminasi/ deposisi semen pada ternak mamalia besar (sapi, kerbau) dilakukan dengan metode recto-vaginal.

2.  Tujuan
        SOP Inseminasi buatan ini dibuat untuk memudahkan dalam hal pelaksanaan kegiatan inseminasi buatan yang rutin dilakukan, selain itu SOP ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi petugas untuk melaksanakan kegiatan inseminasi buatan di lapangan.

2. Ruang Lingkup
2.1   Persiapan pengambilan straw dari container
2.2   Thawing semen
2.3   Persiapan Insemination gun
2.4   Pemasukan gun ke dalam cervix
2.5   Pelaporan kegiatan IB

3. Penanggung jawab
3.1  Kepala UPT Puskeswan dan Lab
4. Materials and Equipment
4.1 Straw
4.2 Barang-barang
     
-       Insemination gun
-       Kertas Tissue
-       Wear Pack
-       Gunting straw
-       Kartu pelayanan
-       Termos es
-       Plastic sheet
-       Container
-       Sabun cair
-       Glove plastik ib
-       N2 Cair
-       Canister
 
5. Prosedur

5.1    Persiapan Pengambilan Straw dari Container
Þ     Buka tutup container.
Þ     Pilih nomor kanister dimana straw yang diinginkan disimpan.
Þ     Angkat kanister sampai kira-kira sampai batas leher kontainer.
Þ     Tahan kanister beberapa saat sementara diambil straw yang diinginkan dengan menggunakan pinset.
Þ     Kembalikan kanister ke dalam nitrogen cair.
Þ     Masukkan straw kedalam termos es yang telah berisi N2 cair

5.2    Persiapan Thawing
Þ     Buka termos es
Þ     Angkat straw dengan menggunakan pincet
Þ     Masukkan straw kedalam air hangat, diamkan minimal selama 15 sd 30 detik.

5.3    Persiapan insemination gun
Þ     Tarik piston pistolet sepanjang 15 cm dan tahanlah dengan jari kelingking tangan kiri.
Þ     Pegang ujung straw dibagian sumbat pabrik dengan ibu jari dan telunjuk.
Þ     Tahan ujung pistolet dengan jari kelingking dan masukkan straw kedalam lubang pistolet.
Þ     Tekan ujung straw dibagian sumbat sampai straw duduk pada tempatnya didalam pistolet.
Þ     Gunting ujung straw sejajar dengan mata kira-kira 1 cm di atas rongga udara dibawah sumbat laboratorium.
Þ     Pasang sheat menyelubungi straw kemudian kencangkan cincin kuncinya.
Þ     Usahakan agar sheat menyelubungi dengan sempurna ujung straw pada bagian bekas pengguntingan, karena bila tidak maka semen akan tersisa didalam sheat pada waktu penyemprotan (inseminasi) dilakukan.
Þ    Secara halus dan perlahan-lahan tekanlah piston kedalam pistolet sampai dirasakan gerakan sumbat pabrik mendesak semen atau terlihat cairan semen di bagian ujung straw.

5.4   Pemasukan gun ke dalam cervix
Þ      Ambil sarung tangan plastik disposibel dan masukkan ke dalam tangan yang akan masuk kedalam rektum.
Þ     Ambil kertas tissue untuk mengeringkan sisa kotoran dengan tangan yang tidak bersarung.
Þ     Angkat ekor sapi.
Þ     Masukkan tangan bersarung plastik yang sudah diberi pelicin/sabun mandi kedalam rektum.
Þ     Bersihkan seluruh bibir vulva dari kotoran dan urine dengan tissue.
Þ     Pergelangan tangan dalam rektum menekan ke bawah agar bibir vulva mudah dimasuki ujung gun saat memasuki vagina.
Þ     Masukkan gun sepanjang vulva, dengan ujung gun melekat pada bagian atas menyentuh tangan.
Þ     Dengan hati-hati dorong gun ke depan dengan ujungnya ada di atas kantung kencing.
Þ     Gerakkan gun ke depan sehingga masuknya gun tertahan. Bila ujung gun tertahan sebelum mencapai cervix, dorong cervix searah kepala sapi. Dengan cara ini lipatan-lipatan dalam vagina merenggang dan memudahkan gun bergerak kedepan.
Þ     Tekan ke bawah, raba cervix dengan tangan yang bersarung dari rektum.
Þ     Genggam bagian pangkal cervix dengan lembut. Bila tidak dapat menyentuh cervix berarti tertahan di pelvis.  Kemudian dengan perlahan tekan gun ke depan tempelkan ujung gun tepat ditengah pangkal cervix.

5.5   Pelaporan kegiatan IB
- Petugas mencatat pelayan IB yang telah dilakukan dalam form pelayanan
- Petugas menyerahkan form layanan yang telah di isi kepada petugas administrasi
- Petugas administrasi mencatat laporan pelayanan dalam komputer dan mengarsipkannya

6. Pelaporan
6.1   Laporan jumlah straw, nomor batch nama pejantan dan jenis ras sapi pejantan yang digunakan

7. Referensi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar