1. Pendahuluan
Keberhasilan
reproduksi akan sangat mendukung peningkatan populasi sapi potong. Namun
kondisi sapi potong di usaha peternakan rakyat, hingga saat ini sering
dijumpai adanya kasus gangguan reproduksi yang ditandai dengan rendahnya
fertilitas induk, akibatnya berupa penurunan angka kebuntingan dan jumlah
kelahiran pedet.Gangguan reproduksi yang sering terjadi pada ternak sapi
adalah hypofungsi ovari, atrofi ovari, Cystc ovari, Corpus Luteum Persisten
(CLP), kawin berulang dan endometritis.
2. Tujuan
|
SOP Pemeriksaan Gangguan reproduksi ini dibuat untuk memudahkan dalam hal
pelaksanaan kegiatan pemeriksaan gangguan reproduksi yang rutin dilakukan,
selain itu SOP ini dapat dijadikan sebagai acuan
bagi petugas untuk melaksanakan kegiatan pemeriksaan gangguan reproduksi di lapangan.
|
2. Ruang Lingkup
|
2.1
Pemeriksaan ovarium
|
3. Penanggung jawab
|
3.1 Kepala UPT Puskeswan dan Lab
|
4. Materials and
Equipment
|
4.1
Glove plastik Panjang
4.2
Sabun
|
5. Prosedur
o
Pemeriksaan ovarium
- Hypofungsi
Pada palpasi saluran reproduksi dalam
kondisi normal, pada bagian permukaan ovarium (keduanya) kecil & licin
serta tidak ditemukan
perkembangan folikel.
- Cystic
Ovarium
besar seperti bola pingpong, bisa di
salah satu atau kedua
ovarium.
- CLP
Secara palpalasi ovarium yang ada CLP-nya berbentuk
seperti angka 8, batas antara ovarium
dan CLP jelas dan bila ditekan CLP terasa lebih kenyal dan agak keras
dibandingkan dengan ovarium.
- Atrofi
Ukuran ovarium kecil sebesar biji jagung, keras dan
tidak berkembang.
- Mummifikasi
Ada masa keras dalam uterus dinding uterus
tipis dan tegang, Tidak
ada caruncula/cotyledon
dan fremitus (denyut Arteri
Uterina Media) serta pada ovarium terdapat CLP.
- Retensio Secundinae
Kegagalan pelepasan plasenta anak pada tahap
akhir kebuntingan, terjadi 8-12 jam atau lebih setelah
melahirkan.
- Repeat breeder
Sapi
betina dengan siklus estrus normal, sudah dikawinkan lebih dari 3 kali, tidak
menunjukkan kebuntingan
|
6. Pelaporan
|
6.1
Laporan hasil pemeriksaan
gangguan reproduksi secara tertulis
|
7. Referensi
|
|
RAPIH (Responsif, Akuntable, Profesional, Integritas dan Harmonis)
Kamis, 03 September 2015
sop gangguan reproduksi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar